Sikap Jika Menjadi Seorang Anak Dan Orang Tua


Anak-anak akan terus lahir di dunia. Anak merupakan anugerah sekaligus titipan Tuhan yang sangat bernilai. Selama ini, pemahaman yang umum berkembang di masyarakat adalah orang tua lah yang paling berhak dan wajib memenuhi hak-hak anak. Padahal, sesungguhnya kewajiban terhadap pemenuhan hak tersebut ada di setiap orang, dimulai dari lingkungan keluarga, sosial, hingga negara.

Gambar terkait

Jika saya sebagai anak, apabila saya menemukan atau melihat orang tua melakukan tindak kekerasan terhadap anaknya sikap saya adalah sebagai berikut:
1.     Hal pertama yang saya lakukan adalah menegur orang tua tersebut. Dan menanyakan mengapa anak tersebut diperlakukan demikian.
2.     Lalu di lain tempat saya juga harus menanyakan kejadian tersebut kepada anaknya, agar mendapat pandangan dari dua sisi. Dengan cara membuat lingkungan yang nyaman dan aman bagi si anak. Agar dia mau bercerita dengan jujur.
3.     Jika sudah mengerti akar permasalahannya, saya akan meminta bantuan kepada orang dewasa yang lebih paham tentang sikap kekerasan orang tua terhadap anak dan bersikap netral. Dalam hal ini saya bisa meminta bantuan baik dari orang-orang terdekatnya seperti sanak saudaranya, guru disekolah, ketua RT/RW atau para tetangga agar meredakan/memediasikan kasus tersebut dan berharap bisa merubah sikap orang tua tersebut kepada anaknya.
4.     Jika hal tersebut tidak berhasil atau malah membuat keadaan semakin rumit, maka saya akan langsung meminta bantuan dari beberapa pihak yang berwajib misalkan KPAI, polisi, atau lembaga perlindungan anak lainnya.

Jika saya menjadi orang tua, sikap yang saya lakukan jika menemukan anak yang bandel adalah sebagai berikut:
1.     Menegurnya dengan sikap yang lembut namun tegas. Hal ini dilakukan agar anak tetap merasa nyaman tetapi juga mengerti bahwa ada hal yang salah dalam sikapnya.
2.     Kita harus memberi contoh yang baik dan tidak hanya memberi nasihat. Talk less do more. Hal ini agar membuktikan kepada anak bahwa apa yang kita ajarkan atau kita ucapkan benar-benar kita lakukan. Seperti melakukan kebaikan dan meninggalkan hal buruk karena itu merugikan.
3.     Jika anak melakukan hal baik berikanlah dia apresiasi, seperti hadiah, kata-kata lembut, dan sebagainya. Dan jika anak melakukan hal buruk berilah dia sanksi yang tegas dan jelas. Tujuannya agar anak mengerti bahwa apa yang dia lakukan salah dan tidak boleh diulangi kembali.
4.     Berilah dan ajarkan terus pemahaman baik agama maupun moral tentang kebaikan.
5.     Selalu peka terhadap perubahan perilaku anak. Sehingga saat ada perubahan tersebut kita sebagai orang tua bisa mengetahuinya dari awal.
6.     Kita sebagai orang tua harus bisa menempatkan peran yang tepat bagi anak. Maksudnya, selain menjadi orang tua yang seutuhnya kita juga harus bisa membuat anak nyaman dengan cara menjadi sahabat terbaik bagi anak, menjadi guru terbaik bagi anak, menjadi panutan terbaik bagi anak.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manusia dan Penderitaan (Kekalutan Mental)

Diskriminasi dan Etnosentris

Penyelesaian Konflik