Manusia dan Pandangan Hidup

Setiap  manusia  mempunyai  pandangan  hidup.  Pandangan  hidup  itu bersifat  kodrati. Oleh karena itu kita harus mengenal apa itu pandangan hidup? Pandangan hidup merupakan suatu dasar atau landasan yang dijadikan pedoman, arahan atau pegangan. Pandangan hidup merupakan sesuatu yang sulit untuk dikatakan, sebab kadang-kadang pandangan hidup hanya merupakan suatu idealisme belaka yang mengikuti kebiasaan berpikir didalam masyarakat. Manuel Kaisiepo (1982) dan Abdurrahman Wahid (1985) berpendapat bahwa pandangan hidup itu bersifat elastis. Maksudnya bergantung pada situasi dan kondisi serta tidak selamanya bersifat positif.
          Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Semua manusia pasti mempunyai pandangan hidup masing-masing. Pandangan hidup setiap individu kemungkinan akan berbeda antara yang satu dan lainnya. Hal demikianlah yang sering memicu perdebatan diantara setiap manusia dalam kehidupan sehari-hari.  Oleh sebab itu kali ini saya akan membahas langkah-langkah berpandangan hidup yang baik.

A.     Langkah- langkah Berpandangan Hidup yang Baik

          Ada yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana mencapai tujuan dan ada pula yang memperlakukaan sebagai penimbul kesejahteraan,  ketentraman dan sebagainya.  Akan tetapi yang terpenting, kita seharusnya rnernpunyai langkah-langkah  berpandangan hidup ini. Karena hanya dengan rnernpunyai langkah-langkah  itulah kita dapat memperlakukan pandangan  hidup  sebagai  sarana mcncapai tujuan dan  cita-cita dengan  baik.  Adapun langkah-langkah itu sebagai berikut :

1)    Mengenal

Mengenal merupakan suatu kodrat bagi rnanusia yaitu rnerupakan  tahap pertarna dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam hal ini rnengenal apa itu pandangan  hidup. Tentunya kita yakin dan sadar bahwa setiap manusia itu pasti rnernpunyai pandangan hidup, maka kita dapat memastikan bahwa pandangan hidup itu ada sejak rnanusia itu ada, dan bahkan hidup itu ada sebelum manusia itu belum turun ke dunia. Untuk agama Islam, kita rnernpunyai  pandangan hidup yaitu AI-Qur’an, Hadist dan ijmak Ulama, yang rnerupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisah-pisahkan satu sama lainnya.

2)    Mengerti

Tahap kedua untuk berpandangan hidup yang baik adalah mengerti. Mengerti disini dimaksudkan   mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri. Bila dalam bernegara kita berpandangan  pada Pancasila, maka dalam berpandangan hidup pada Pancasila kita hendaknya mengerti apa Pancasila dan bagaimana mengatur kehidupan bernegara. Begitu juga bagi yang berpandangan hidup pada agama Islam. Hendaknya kita mengerti apa itu Al-Qur’an, Hadist dan ijmak ulama dan bagaimana ketiganya mengatur kehidupan baik di dunia maupun di akhirat kelak.  

3)    Menghayati

Langkah selanjutnya setelah mengerti pandangan hidup adalah menghayati pandangan hidup tersebut. Dengan menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hidup itu sendiri.

 Menghayati disini dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung didalamya, yaitu  dengan  memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai  pandangan  hidup itu sendiri. Langkah-langkah   yang  dapat  ditempuh  dalam  rangka  menghayati pandangan hidup  ini antara lain, menganalisa hal-hal yang berhubungan dengan pandangan hidup, bertanya kepada orang yang dianggap ahli atau lebih berpengalaman mengenai isi pandangan hidup itu sendiri. Jadi dengan menghayati pandangan hidup kita akan memperoleh informasi mengenai kebeneran pandangan hidup itu sendiri.
4)    Meyakini
Setelah mengetahui kebenaran dan validitas, baik secara kemanusiaan maupun ditinjau dari segi kemasyarakatan maupun negara dan dari kehidupan di akhirat, maka hendaknya meyakini pandangan hidup yang telah kita hayati itu. Meyakini ini merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya.
5)    Mengabdi
Pengabdian merupakan sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain. Dengan mengabdi maka kita akan merasakan manfaatnya Sedangkan perwujudan manfaat mengabdi ini dapat dirasakan oleh pribadi kita sendiri. Dan manfaat itu sendiri bisa terwujud di kehidupan sehari-hari seperti timbulnya rasa aman, nyaman dan sejahtera ataupun setelah kehidupan seperti di dalam akhirat kelak.
6)    Mengamankan
Mungkin sudah merupakan sifat manusia bahwa bila sudah mengabdikan diri pada suatu pandangan hidup lalu ada orang lain yang mengganggu  dan atau mayalahkannya  tentu dia tidak menerima dan bahkan cenderung untuk mengadakan perlawanan. Hal ini karena kemungkinan mereka merasakan bahwa apa yang telah mereka jadikan sebagai pandangan hidup itu sudah benar, dan telah dibuktikan kebenarannya. Sehingga bila ada orang lain yang mengganggu maka pasti mereka akan mengadakan suatu respon. Baik itu dalam bentuk tindakan maupun lainnya.
Proses  mengamankan ini merupakan langkah terakhir. Tidak mungkin atau sedikit kemungkinan bila belum mendalami  langkah sebelumnya  lalu akan ada proses mengamankan ini. Langkah yang  terakhir  ini merupakan langkah terberat dan benar-benar membutuhkan iman yang teguh serta kebenaran dalam menanggulangi segala sesuatu demi tegaknya pandangan hidup yang mereka pegang.

Referensi :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manusia dan Penderitaan (Kekalutan Mental)

Diskriminasi dan Etnosentris

Penyelesaian Konflik